Langsung ke konten utama

PENGANTAR FILSAFAT EKSISTENSIALISME

EKSISTENSIALISME


Perkembangan filsafat dari masa ke masa memperlihatkan kesinambungan tertentu. Mempelajari filsafat modern tidak bisa lepas dari perkembangan filsafat zaman sebelumnya. Sebab filsafat abad sekarang ini meneruskan problematika filosofis yang diwariskan zaman sebelumnya.
Eksistensialisme merupakan pemikiran filosofis yang berkembang pada abad modern. Kehadiran eksistensialisme ini turut menyemarakkan perbincangan tentang filsafat. Meskipun pada masa-masa sebelumnya banyak tokoh tampil dengan pemikiran filosofis mereka. Namun dalam eksistensialisme pembahasannya tidak keluar dari perbincangan tentang manusia. Hal ini dimunkinkan karena pada abad ini manusia dianggap sebagai pusat dari segala yang ada, entitas terpenting dalam alam semesta (Antroposentris).
Dengan mengenal tokoh-tokoh eksistensialisme yang merupakan bentuk  filsafat yang berkembang pada abad modern, yakni abad ke-19 dan ke-20, kita akan mengetahui lebih jauh tentang pemikiran-pemikiran yang mereka lahirkan. Meskipun pemikiran-pemikiran tersebut ada benang merah yang berhubungan dengan perkembangan filsafat pada masa sebelumnya, Kierkegaard  dan pemikiran filsafatnya dianggap sebagai awal dari perkembangan filsafat eksistensialisme yang  berkembang pada abad modern.
Pembahasan tentang eksistensialisme dalam ruang lingkup tokoh dan pemikirannya dimaksudkan untuk memperkenalkan pokok pemikiran filsafat eksistensialisme. Diharapkan pembahasan tentang eksistensialisme tidak pernah mati apalagi membosankan. Dan artikel ini menjadi salah satu bentuk upaya agar pembahasan eksistensialisme senantiasa tetap populer dan mendapat perhatian. Sebab bagaimanapun juga, filsafat eksistensialisme telah menjadi pijakan dan meng”eksis”kan dirinya dalam perkembangan filsafat dari masa ke masa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Knowledge dan Science

Pengetahuan Biasa ( Knowledge ), dan Pengetahuan Ilmiah/Ilmu Pengetahuan ( Science ) 1.         Pengertian a. Pengetahuan biasa(knowledge) Jika dilihat dari segi bahasa, ilmu dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa arab, yaitu ‘ilmu yang berarti pengetahuan.  Pengetahuan adalah segala hal yang dapat kita tangkap melalui panca indera kita, kemudian kita serap guna memahami berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita. Jadi pengetahuan merupakan hasil dari aktivitas indera kita, dan dari aktivitas inilah diperoleh pemahaman-pemahaman terhadap segala yang ada di sekitar kita. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa pengetahuan ( knowledge ) adalah merupakan hasil pengalaman individu melalui indera mereka dalam rangka memperoleh pemahaman terhadap segala fenomena yang terjadi. Namun pengetahuan ini belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji b. Pengetahuan Ilmiah/Ilmu Pengetahuan ( Science ) kata  science ...

PURA-PURA JADI MANUSIA

Apakah kira kira, kita adalah manusia (dalam arti yang seutuhnya), atau hanya mengaku-ngaku saja sebagai manusia?? jika anda adalah seseorang yang suka merenung tentang hakikat kehidupan, pertanyaan semacam ini semestinya menjadi bagian yang sering anda persoalkan. jawabannya bisa dicari dengan menggali ke dalam "diri", atau mencarinya di luar diri, semisal bertanya pada seorang guru, membaca literatur, atau mendengar aneka pendapat dari para ahli. Dalam beberapa literatur yang membicarakan tentang hakikat kehidupan (yang saya yakin, lahirnya literatur ini juga hasil perenungan mendalam ke dalam diri dan pembacaan lebih lanjut pada alam eksternal), disebutkan bahwa dalam penciptaan alam jagad raya ini, manusia disebut sebagai akhir dari penciptaan, puncak dari sebuah evolusi alam raya. pada penciptaan sebelum manusia, Tuhan telah menciptakan makhluk-makhluk lain, yaitu tumbuh-tumbuhan dan binatang. Keunggulan manusia sebagai puncak penciptaan, ia memiliki kualitas y...

sabar dan ujub

      Al-Shabr     Al-Shabr (Sabar) secara bahasa menurut K. H.Ahmad Rifa’I adalah menanggung kesulitan. Sedangakan Al-Shabr menurut istilah adalah melaksanakan tiga perkara. yang petama menanggung kesulitan ibadah, memenuhi kewajiban dengan penuh ketaatan. yang ke-dua, menanggung kesulitan taubat yang benar, menjauhi perbuatan maksiat zhahir dan bathin sebatas kemampuan. Yang ke-tiga menanggung kesulitan hati ketika tertimpa musibah di dunia, kosong dari keluhan yang tidak benar.      Sabar diartikan sebagai keadaan jiwa yang kokoh, stabil dan konsekwen dalam pendirian. Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak lebih walau bagaimanapun beratnya tantangan yang dihadapi. Pantang mundur dan tak kenal menyerah, karena seorang sufi beranggapan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah merupakan iradah tuhan dan mengandung ujian. Menurut al-Ghazali, yang dinamakan “sabar” adalah meninggalkan segala macam kegiatan atau pekerjaan yang d...